Pertama Kali Ke Papua
https://www.daengfaiz.com/2017/06/pertama-kali-ke-papua.html
Tepat tanggal 10 Juni 2017, saya menginjakkan kaki di tanah Papua. Yes, saya di tempatkan di Papua, sudah nangis nangisnya, sedih sedihnya sudah lewat. Saya harus menerima kenyataan kalau beberapa tahun ke depan saya akan menghabiskan hidup saya di Papua, tanah yang mereka sebut Surga.
Berangkat dari bandara Soekarno Hatta (CGK) menuju kota Jayapura. Seperti biasanya, maskapai yang menuju ke kota Jayapura, biasanya transit dulu ke Makassar. I'm lucky enough, lumayanlah bisa ketemu keluarga di sela sela waktu transit.
Tepat pukul 07.40 WIT (Waktu Indonesia Timur), saya dan 21 orang calon pegawai lainnya mendarat di bandara Sentani, Jayapura. Sesaat sebelum landing, teman saya bilang, "ini yakin kita mendarat di Jayapura, kok hutan semua kiri kanan?"
Seolah-olah kami tidak percaya, kalo itu bener-bener Jayapura, mengingat hasil googling beberapa waktu silam, kami menemukan Hypermart, Matahari, bahkan Cinema XXI.
But, that's true. Bandara International Sentani memang terletak di hutan. Jangan membayangkan Bandara di Jakarta, lebih mirip Stasiun Senen atau Gambir. Jumlah Trolley terbatas, dan lantainya pun kotor.
Ok, well. Paling tidak saya dijemput sama Bapak kawan saya, naik mobil pribadi. Buat kalian yg gak punya kenalan, kalian bisa sewa mobil seharga 250rb buat ke kota. Mobilnya sejenis Avanza atau Xenia, muat berdelapan orang.
Perjalanan Bandara ke Kota, lumayan ekstrem. Kalau pernah naik roller coaster, yah kalian sudah aman lah. Teman saya ada yg muntah di tengah jalan. Selain suhunya yang panas terik, memang jalanannya juga bikin mabuk. Daripada kosong, lebih baik tidur sepanjang jalan, atau foto foto pemandangan indah Danau Sentani.
Oh iya, cukup segitu dulu lah.
Berangkat dari bandara Soekarno Hatta (CGK) menuju kota Jayapura. Seperti biasanya, maskapai yang menuju ke kota Jayapura, biasanya transit dulu ke Makassar. I'm lucky enough, lumayanlah bisa ketemu keluarga di sela sela waktu transit.
Tepat pukul 07.40 WIT (Waktu Indonesia Timur), saya dan 21 orang calon pegawai lainnya mendarat di bandara Sentani, Jayapura. Sesaat sebelum landing, teman saya bilang, "ini yakin kita mendarat di Jayapura, kok hutan semua kiri kanan?"
Seolah-olah kami tidak percaya, kalo itu bener-bener Jayapura, mengingat hasil googling beberapa waktu silam, kami menemukan Hypermart, Matahari, bahkan Cinema XXI.
But, that's true. Bandara International Sentani memang terletak di hutan. Jangan membayangkan Bandara di Jakarta, lebih mirip Stasiun Senen atau Gambir. Jumlah Trolley terbatas, dan lantainya pun kotor.
Ok, well. Paling tidak saya dijemput sama Bapak kawan saya, naik mobil pribadi. Buat kalian yg gak punya kenalan, kalian bisa sewa mobil seharga 250rb buat ke kota. Mobilnya sejenis Avanza atau Xenia, muat berdelapan orang.
Perjalanan Bandara ke Kota, lumayan ekstrem. Kalau pernah naik roller coaster, yah kalian sudah aman lah. Teman saya ada yg muntah di tengah jalan. Selain suhunya yang panas terik, memang jalanannya juga bikin mabuk. Daripada kosong, lebih baik tidur sepanjang jalan, atau foto foto pemandangan indah Danau Sentani.
Oh iya, cukup segitu dulu lah.