Terima Kasih, Tulus!
https://www.daengfaiz.com/2016/02/terima-kasih-tulus.html
Entah kenapa tiba-tiba benak saya penuh dengan sosok Tulus.
Suara yang merdu dengan ide lagu yang brilliant membuat saya selalu kagum dengannya.
Mungkin karena saya berada di posisi yang sama dengan beliau, saya juga senang sastra, senang menyanyi, dan tidak bisa main alat musik apapun. Kemiripan-kemiripan ini yang membuat saya selalu termotivasi, mungkin saja suatu saat saya bisa menjadi the next Tulus. Ah, mana mungkin . . .
Salah satu resolusi yang saya ingin kan sekali tahun ini, mungkin seperti keinginan jutaan fans Tulus lainnya. Saya ingin bertemu dengan beliau, setidaknya menyampaikan rasa terima kasih karena telah mengisi telinga saya dengan musik baik. Menemani malam-malam saya, dengan hentakan-hentakan nada akustik yang jujur dan nyaman. Tidak berlebihan.
Bukan sekedar musik, saya kagum dengan tulisan Tulus, mulai dari dia rajin nulis Thumblr Palawija. Sayangnya, sejak dia muncul di TV, dia jadi sangat sibuk, dan sepertinya tidak punya waktu buat update sesuatu di Palawija. Meskipun saya yakin, ada jutaan ide sastra brilliant yang meluap-luap di otaknya. Juga ditambah dengan personality yang sangat sederhana. Kesederhanaan-kesederhanaan yang tidak dipertontonkan. Tulus benar-benar sosok yang menyenangkan.
Saya yang di bawah loh, Tulus yang di atas. |
Dulu, teman-teman saya sempat bilang selera musik saya aneh. Lagu-lagu Tulus menurut mereka terlalu sederhana, dan liriknya asal-asalan. Mulai dari Sepatu, hingga Gajah. Namun, saya terlalu jujur untuk bilang, saya suka dengan musik Tulus. Liriknya selalu membuat para penikmat sastra seperti saya, punya ruang sendiri untuk menerjemahkan bait demi bait liriknya. Menjadi sangat menarik.
Saya pernah coba cover lagu Tulus, pun saya yakin suara saya tidak semerdu beliau. Bukan kah, Tulus sendiri yang bilang 'Angkat pena mu, jika gemar menulis. Keraskan suaramu, jika gemar menyanyi' Yah, saya ingin bisa nyanyi sebagus dia.