Biaya Hidup di Jerman
http://www.daengfaiz.com/2014/11/berapa-biaya-hidup-di-jerman.html
Di kesempatan kali ini, saya mau berbagi informasi dan tips buat orang Indonesia yang berencana tinggal atau melanjutkan study di Jerman. Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan bagi calon mahasiswa yang hendak ke Jerman adalah masalah biaya hidup. Berapa biaya hidup di Jerman selama sebulan?
Well, saya baru tinggal sebulan di Jerman tapi sudah bisa mengestimasi kira-kira berapa biaya hidup di Jerman ini. Tentunya berdasarkan pengalaman saya pribadi.
Berbicara tentang biaya hidup tentunya berbicara tentang gaya hidup. Yah, mungkin sama halnya di Indonesia, sebanyak apapun uang, kalo tiap hari makan di Mall, pasti bangkrut juga. Di Jerman pun demikian, makanya kembali lagi ke gaya hidup (lifestyle).
Apa saja pengeluaran rutin sebulan?
1. Biaya Wohnung (Tempat Tinggal)
Nah, ini mungkin biaya yang bulanan yang paling besar dan hargamya bervariasi di tiap-tiap kota. Prinsipnya, semakin besar kotanya, semakin mahal harganya. Sebagai contoh, kamar saya ukuran 6x3 meter yang letaknya di kota kecil, harganya 178 euro per bulan dengan sharing kamar mandi dan dapur buat 3 orang. Sudah full-furnished, maksudnya ada lemari baju, tempat tidur, kasur, meja belajar dan kursi. Hati-hati loh, ada yang kosongan soalnya, tanpa perabot sama sekali.
Tips : Biasanya setiap kampus punya rekomendasi wohnung sendiri (dormitory) untuk calon mahasiswanya. Biasanya disuruh daftar di Studentenwerk (Kayak agen tempat tinggal khusus mahasiswa, di setiap provinsi pasti ada). Tips saya, biasanya tinggal di luar dormitory yang di tunjuk kampus, biasanya lebih murah jika disewanya bertiga. Untuk satu flat (3 kamar), harganya 300 euro. Jadi kalo bertiga, per orangnya cuma kena 100 euro.
Budget : 100-300 euro
2. Biaya Asuransi
Asuransi ini penting, bahkan wajib bagi warga negara asing. Asuransi di Jerman sangat berguna, beda banget sama di Indonesia. Pokoknya tidak perlu mengeluarkan biaya ketika berhubungan dengan rumah sakit/klinik/physican, baik yang negeri maupun yang swasta.
Biayanya pun bervariasi, kalo untuk asuransi negeri (milik pemerintah) biaya premium bulanannya kurang lebih sama 70-80 euro per bulan. Kalo yang swasta, biasanya lebih murah 40-55 euro per bulan. Bedanya? Kalo asuransi negeri, ketika kita masuk rumah sakit, kita gak perlu bayar sama sekali. Sedangkan kalo swasta, kita perlu bayar ongkos rumah sakit terlebih dahulu pakai uang pribadi, nanti kwitansinya dikirim ke pihak asuransi, dan akan digantikan langsung via transfer bank.
Tips: untuk yang berusia 29 tahun ke atas, biasanya asuransi negeri akan mengenakan tarif double, jadi sekitar 150 euro per bulan. Maka ada baiknya ambil asuransi swasta.
Asuransi negeri : TK, AOK, Barmer. Asuransi Swasta : Center Plus, Mawista, dll.
Budget : 70-80 euro
3. Transportasi
Nah untuk transportasi juga terbilang mahal di Jerman. Untuk naik kereta, rute terdekat sekalipun akan dikenakan 29 euro, kalo jauh yang tergantung tujuannya. Kalo mahasiswa di universitas negeri biasanya (tidak semua) memberikan semester ticket, yang bisa kita gunakan untuk naik kereta secara gratis di satu provinsi. Untuk naik bus antar kota, harga tiket 9-20 euro, sementara dalam kota 2-10 euro.
Tips : Cari wohnung yang dekat kampus, jadi tidak butuh biaya transportasi, cukup jalan kaki. Kalo pun tidak memungkinkan mending, beli sepeda. Harga sepeda bekas 80-130 euro, kalo baru 200-500 euro (tergantung model).
Budget : 100-200 euro
4. Makan dan minum.
Yang ini benar-benar bergantung sama gaya hidup. Kalo mau makan di luar setiap hari, bisa bangkrut. Harga makanan di luar berkisar 2,5-6 euro satu porsi, jadi sebulan bisa 360 euro (estimasi makan dua kali sehari dengan harga 6 euro). Nah, kalo masak sendiri bisa hemat berkali-kali lipat.
Nih daftar harga bahan makanan di Jerman :
Harga beras = 0,45 euro per 500g (bisa makan dua kali).
Harga telur = 0,99 euro per 10 biji
Harga ayam = 2,90 euro dapat 6 potong dada
Harga susu = 0,65 euro satu liter.
Tips : Tentunya masak sendiri jauh lebih hemat. Selain itu, komposisi makanan juga terkontrol. Sebaiknya bawa Rice Cooker dari Indonesia biar mempermudah masak nasi.
Budget : 100 euro
5. Toiletary
Kebutuhan sabun, odol, shampo, deodorant, parfum dan lain sebagainya sebenarnya tidak jauh beda dengan di Indonesia. Semua bisa kita dapatkan dengan harga masing-masing 1 euro.
Tips : Beli seperlunya yah, jangan beli sekalian banyak, kecuali lagi diskon. Selain bisa memenuhi kamar, siapa tahu bulan depannya ada diskon.
Budget : 15 euro
6. Telepon dan Koneksi Internet
Nah ini juga penting, apalagi internet, untuk anak kuliahan harus punya. Harga kartu perdana berkisar 10-20 euro (jangan beli di bandara atau stasiun). Biaya internet perbulan ada yang 7-15 euro untuk 500 MB (pemakaian normal). Kalo internet di kosan, tarifnya 5-10 euro per bulan unlimited, tapi hati-hati kalo download dan upload, soalnya aturan internetnya ketat.
Sementara kalo telepon, saya sebenarnya kurang tahu. Rata-rata tarif telepon 0,09 euro per menit ke nomor Jerman. Kalo mau telpon ke Indonesia, pake kartu Lebara 0,1 euro per menit (tapi internetnya mahal). Kalo telpon ke sesama operator, biasanya gratis. Makanya, ada baiknya cek dulu teman-teman kampus mu kebanyakan pakai kartu apa.
Tips : Cari kartu yang internetnya murah aja. Saya pribadi pakai LIDL mobile, karena internetnya cuma 7 euro per bulan 500 MB. Kalo cara lain sih, untuk yang berencana tinggal di Jerman lebih dari 2 tahun, bisa beli handphone paketan sama kartunya melalui jalur kontrak/kredit. Teman saya, ada yang bayar cuma 5 euro per bulan, sudah dapat 500 MB per bulan, dan dapat handphone Nokia Lumia pula.
Budget : 20 euro
Jadi kalo di kalkulasi dengan budget 450-500 euro kamu sudah bisa hidup di Jerman. Standard dari pemerintah Jerman sendiri, biaya hidup perbulan sekitar 670 euro per bulan, tapi kalo kamu bisa hemat, kan uangnya bisa buat yang lain.
Semoga postingan ini bermanfaat buat rekan-rekan yang ingin ke Jerman. Kalo mau tanya-tanya seputar kehidupan di Jerman, silahkan mention @daengfaiz di twitter. Ayo ke Jerman.